Akuntabilitas Pengelolaan Minimarket Rusunawa Unisma
Melalui Aplikasi Software ritel soft
I. Akuntabilitas
1. Definisi Akuntabilitas
Akuntabilitas
publik merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban terhadap segala aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dan atau lembaga terhadap pimpinan dan atau lembaga
pemberi kewenangan.
Mardiasmo
(2002; 20) Akuntabilitas publik adalah
kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki
hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
2. Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas
publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa
dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang
harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:
a. Akutabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas
Hukum (Accountability for Probity and Legality)
Akuntabilitas
kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan (abuse of power),
sedangkan akuntabilitas hokum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hokum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
b. Akuntabilitas Proses
Akuntabilitas
proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas
sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem
informasi manajemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasi
melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsive, dan murah biaya.
c. Akuntabilitas Program
Akuntabilitas
program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai
atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
d. Akuntabilitas Kebijakan
Akuntabilitas
kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat maupun
daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan
masyarakat luas.
3. Prinsip-Prinsip
Akuntabilitas
a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh
staff instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat
menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
d. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan
misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh
e. Harus jujur, objektif, transparan, dan
inovatif sebagai perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk
pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan
akuntabilitas.
II. Sekilas
Mini Market Rusunawa
Kehadiran rusunawa di lingkungan kampus Universitas
Islam Malang adalah untuk melengkapi sarana dan prasaran pendukung kelancaran,
efektifitas dan efisiensi dan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi mahasiswa
dalam mengikuti proses pembelajaran dengan pendanaan yang terjangkau. Disamping
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang dinamis disisi lain kehadiran
rusunawa juga memberikan peluang usaha bagi pihak pengelola rusunawa.
Rusunawa Universitas Islam Malang terdiri dari 3
unit bangunan, yang terdiri dari 288 kamar. Masing-masing kamar dihuni 1 sampai
dengan 3 orang mahasiswa. Dengan demikian rata-rata jumlah hunian ke 3 unit
rusunawa setiap tahunnya sebanyak 576 orang mahasiswa.
Terdapat beberapa sektor yang menjadi garapan
minimarket rusunawa yaitu 1) sektor kantin, 2) sektor toko, 3) sektor laundry
dan 4) sektor pulsa electric. Pengelolaan administrasi keuangan minimarket
selama ini masih manual. Hal tersebut memberikan dampak pada rendahnya
akuntabilitas laporan keuangan dan rendahnya tingkat layanan pada konsumen.
III. Sekilas
Software e_ritel
Software ini dibangun dari Microsoft Acces,
yang dipilih karena Microsoft Acces mampu memberikan input dan output yang
familier kepada pengguna / operator.
Program aplikatif ini dibangun bertujuan :
1. Berorientasi
Bisnis.
Program Aplikatif ini mampu memberikan
informasi penting kepada manajemen dalam rangka pengambilan keputusan yang
tepat dan akurat.
2. Berbasis
Pengetahuan.
Hasil entry data yang terkait dengan
pembelajaan dan penjualan terdokumentasi dengan rapi yang akan memberikan
informasi yang valid dan akurat. Informasi valid akan akan melahirkan
pengetahuan yang baik.
3. Berorientasi
Kepuasan Pelanggan.
Kehadiran program aplikatif ini diharapkan
konsumen tidak akan menunggu terlalu lama dalam bertransaksi serta terjamin
kepastian akan harga dan pengembalian sisa pembayaran belanjanya.
4. Berorientasi
Lembaga
Aplikasi software ini di harapkan meningkatkan
akuntabilitas pertanggung jawaban keuangan di mata lembaga.
5. Otonomisasi
Bisnis Dalam Satu Pengelolaan.
Program aplikasi ini dibangun agar dapat
mengelola manajemen operasional dan keuangan Ribuan produk sekaligus
secara otonom.
6. Efisien
dan Efektif
Program aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan
kinerja operasional, dengan demikian pelayanan kepada konsumen lebih efisien
dan efektif karena mengurangi penggunaan jumlah kertas dan waktu yang terbuang
sia-sia karena proses pencatatan manual.
IV. ALUR KERJA SOFTWARE MINIMARKET RUSUNAWA
Tampilan
Menu Utama softwar minimarket rusunawa sebagai berikut :
V. OPERASIONAL SOFTWARE retail soft
INPUT DATA
Tabel /
Database Master Data meliputi :
1. Kode
2. Stock Awal
3. Stock Temp
4. Stock Awal Historis
Adapun Tabel
/ Database yang dimaksud sebagai berikut :
Tabel /
Database tersebut di operasionalkan dengan menggunakan form berikut :
Entry kode produk :
Form ini memuat field : kode, nama barang, dan harga jual. Dimana
masing-masing field harus di isi terlebih dahulu sebelum tabel / database yang
lainnya. Field KODE bersifat unik, yang artinya kode suatu produk tersebut
tidak boleh sama dengan kode produk yang lainnya. Untuk menciptakan isian kode
sebaiknya digunakan kode barcode dimasing-masing produk.
Untuk memudahkan mengentry kode produk tersebut dapat digunakan
alat bantu barcode scanner. Bilamana pada produk tersebut tidak ditemukan kode
barcode maka buatlah kode yang mudah diingat akan ciri khas produk tersebut. Hasil
entry kode produk tersebut akan tersimpan pada tabel / database KODE.
FORM ENTRY STOCK PRODUK :
Entry stock produk dilakukan setiap kali minimarket melakukan
pembelian barang dagangan. Hasil entry stock produk akan tersimpan pada tabel / database STOCK AWAL
HISTORIS, dan akan ditampung sementara pada tabel / database STOCK TEMP
kemudian di akumulasikan dengan tabel / database STOCK AKHIR.
Untuk menampung pada STOCK AWAL HISTORIS digunakan query append TO STOCK AWAL HISTORIS yang SQL view
berbunyi :
INSERT INTO [STOCK AWAL HISTORIS] ( KODE, JUMLAH, TANGGAL, [HARGA
BELI], [HARGA JUAL] )
SELECT [STOCK AWAL].KODE, [STOCK AWAL].JUMLAH, [STOCK
AWAL].TANGGAL, [STOCK AWAL].[HARGA BELI], [STOCK AWAL].[HARGA JUAL]
FROM [STOCK AWAL];
Sedangkan untuk mengakumulasi ke dalam tabel / database STOCK
AKHIR digunakan query :
STOCK AKHIR
Without Matching STOCK AWAL
SELECT [STOCK AKHIR].KODE, [STOCK AKHIR].JUMLAH, [STOCK
AKHIR].TANGGAL, [STOCK AKHIR].[HARGA BELI], [STOCK AKHIR].[HARGA JUAL] INTO
[STOCK TEMP]
FROM [STOCK AKHIR] LEFT JOIN [STOCK AWAL] ON [STOCK AKHIR].[KODE]
= [STOCK AWAL].[KODE]
WHERE ((([STOCK AWAL].KODE) Is Null));
stock awal
to stock akhir
INSERT INTO [STOCK TEMP] ( KODE, TANGGAL, [HARGA BELI], [HARGA
JUAL], jumlah )
SELECT [STOCK AKHIR].KODE, [STOCK AWAL].TANGGAL, [STOCK
AWAL].[HARGA BELI], [STOCK AWAL].[HARGA JUAL], [STOCK AKHIR]![JUMLAH]+[STOCK
AWAL]![JUMLAH] AS jumlah
FROM [STOCK AKHIR] INNER JOIN [STOCK AWAL] ON [STOCK AKHIR].KODE =
[STOCK AWAL].KODE;
stock awal
to stock temp
INSERT INTO
[STOCK TEMP] ( KODE, JUMLAH, TANGGAL, [HARGA BELI], [HARGA JUAL] )
SELECT
[STOCK AWAL].KODE, [STOCK AWAL].JUMLAH, [STOCK AWAL].TANGGAL, [STOCK
AWAL].[HARGA BELI], [STOCK AWAL].[HARGA JUAL]
FROM [STOCK
AWAL] LEFT JOIN [STOCK TEMP] ON [STOCK AWAL].KODE = [STOCK TEMP].KODE
WHERE
((([STOCK TEMP].KODE) Is Null));
to stock akhir
INSERT INTO
[STOCK AKHIR] ( KODE, JUMLAH, TANGGAL, [HARGA BELI], [HARGA JUAL] )
SELECT
[STOCK TEMP].KODE, [STOCK TEMP].JUMLAH, Now() AS Expr1, [STOCK TEMP].[HARGA
BELI], [STOCK TEMP].[HARGA JUAL]
FROM [STOCK
TEMP];
Dengan demikian jumlah produk pada pembelian akan terakumulasi
pada tabel / database STOCK AKHIR.
FORM PENGAMATAN
STOCK AKHIR
Form ini
hanya dipergunakan untuk malakukan pengamatan atas penambahan stock pembelian barang dagangan. Untuk melakukan
pengamatan dapat dipergunakan fasilitas search, sorting, dan filter.
FORM
PENGAMATAN BELANJA HISTORIS
Form ini
hanya dipergunakan untuk malakukan pengamatan atas penambahan stock pembelian barang dagangan. Untuk melakukan
pengamatan dapat dipergunakan fasilitas search, sorting, dan filter.
FORM PENGAMATAN PENJUALAN HISTORIS
Form ini
hanya dipergunakan untuk malakukan pengamatan atas penjulan barang dagangan.
Untuk melakukan pengamatan dapat dipergunakan fasilitas search, sorting, dan
filter.
TRANSAKSI PENJUALAN
Tabel / Database untuk merekam prosesi penjualan produk sebagai
berikut :
1. Penjualan
2. Penjualan hari ini
3. Penjualan Historis
4. Penjualan historis All
Untuk
menjalankan form tersebut didukung query sebagai berikut :
to penjualan historis
INSERT INTO [penjualan historis] ( KODE, JUMLAH, TANGGAL, [NAMA
BARANG], [HARGA JUAL] )
SELECT PENJUALAN.KODE, PENJUALAN.JUMLAH, PENJUALAN.TANGGAL,
KODE.[NAMA BARANG], KODE.[HARGA JUAL]
FROM KODE INNER JOIN PENJUALAN ON KODE.KODE = PENJUALAN.KODE;
to penjualan
historis all
INSERT INTO [penjualan historis all] ( KODE, JUMLAH, TANGGAL,
[NAMA BARANG], [HARGA JUAL] )
SELECT PENJUALAN.KODE, PENJUALAN.JUMLAH, PENJUALAN.TANGGAL,
KODE.[NAMA BARANG], KODE.[HARGA JUAL]
FROM KODE INNER JOIN PENJUALAN ON KODE.KODE = PENJUALAN.KODE;
Query tersebut berfungsi untuk menampilkan berapa item produk yang
dibeli dan berapa jumlah yang harus dibayar konsumen, menampung data ke dalam
database PENJUALAN HISTORIS ALL serta mengakumulasi stock akhir pada tabel
STOCK AKHIR.
Untuk memudahkan operator menghitung uang kembali pada form ini
juga dilengkapi kalkulator.
OUTPUT
Terdapat beberapa output yang disediakan dalam software ini,
diantaranya :
1. Struk penjualan
2. Laporan Laba harian dan Bulanan
3. Laporan Penjualan harian dan bulanan
4. Laporan produk yang tidak terjual
Daftar
Pustaka
Mardiasmo,
2002, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ellwood, Sheila. (1993). Parish and Town Councils: Financial
Accountability and Managemant, Local Government Studies. VOL 19, pp
368-386.
Download Artikel
***** freee ****** Download Software ***** freee ******
2 comments:
makasih pak share nya
ijin download mas untuk nambah" referensi saya. terimakasih
Post a Comment