Thursday, March 1, 2012

Materi I

STATISIKA EKONOMI DAN BISNIS 
EMESTER GASAL TAHUN 2014/2015


PENGERTIAN STATISTIKA

Definisi Statistika
Merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara:
1.       Mengumpulkan data
2.       Meringkas data
3.       Mengolah data
4.       Menyajikan data
5.       Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya

JENIS STATISTIKA
1.      Berdasarkan Tahapan Dan Tujuan Analisisnya statistika dibedakan :

a.       Statistika deskriptif:
Ronald (1993) mendefinisikan Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif Menjelaskan/menggambarkan berbagai karakteristik data melalui:
a)      Ukuran Lokasi (Central Tendency): mode, mean, median, dll
b)      Ukuran Variabilitas/Dispersi: varians, deviasi standar, range, dll
c)      Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks
d)      Penyajian tabel dan grafik misalnya
i)      Distribusi Frekuensi
ii)     Histogram, Pie chart, Box-Plot dsb
Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

b.       Statistika Inferensial:
Statistika inferensi (inference statistics) merupakan cabang ilmu statistik yang berkaitan dengan penerapan metode-metode statistik untuk menaksir dan/atau menguji karakteristik populasi yang dihipotesiskan berdasarkan data sampel.

2.       Berdasarkan Asumsi Distribusi Yang Digunakan:
a.       Statistika parametrik
Teknik-teknik pengukuran statistik yang mendasarkan pada sebaran data, apakah data yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka teknik analisis statistic parametric ini yang digunakan, sebaliknya maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik.
Teknik statistik ini digunakan untuk data yang berskala interval dan rasio.
Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.
b.         Statistika non-parametrik
statistika non-parametrik adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.

POPULASI DAN SAMPEL
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Populasi Berdasarkan Keadaannya:
Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat, karakteristik, ciri  yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb.
Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat, karakteristik, ciri  yang relatif berbeda satu sama lainnya.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks.
Apabila kita ingin mengetahui perilaku keputusan pembelian terhadap produk tertentu, kita akan mendapatkan perilaku yang berbeda-beda.
Populasi Berdasarkan Ukurannya:
Populasi terhingga: bilamana anggota populasi dapat diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata lain, jelas batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya:
1.         Banyaknya Mahasiswa Manajemen Semester II, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang
2.         Tinggi penduduk yang ada di desa atau di kota tertentu
3.         Jumlah pengguna produk tertentu pada suatu wilayah tertentu.
Populasi tak hingga: bilamana anggota populasinya tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
1.         Banyaknya air di sungai atau di lautan
2.         Banyaknya pasir yang ada di Pantai
3.         Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik

DATA
Data adalah catatan atas kumpulan fakta, yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan.

Jenis-Jenis Data
1.       Berdasarkan Sumber-nya data dibedakan menjadi :
a.       Data Primer : data yang di peroleh langsung dari obyek penelitian.
Misalnya : dengan melakukan wawancara, observasi atau penelitian di lapangan atau laboratorium.
b.       Data Sekunder di peroleh melalu pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk jadi dan sudah dipublikasikan.
Misalnya dari BPS, LIPI, SRI, BI, lembaga pemerintahan, dan lain sebagainya.

2.       Berdasarkan Jenisnya, data dibedakan menjadi :
a.       Data Numerik (kuantitatif);  dinyatakan dalam besaran numeric (angka)
Misalnya : Jumlah penduduk, Jumlah pendapatan per kapita, harga, jarak, dan sebagainya.
b.       Data Kategorik (Kualitatif); diklasifikasikan berdasarkan kategori/kelas tertentu.
Misalnya : Gender, agama, warna, tempat lahir, suhu, dan lain sebagainya.
Pengolahan Data dengan Statistika mensyaratkan bentuk data numerik, untuk itu data Kategorik terlebih dahulu harus diubah ke bentuk numerik dengan memberi bobot pada setiap kategori.
Konversi data yang berbentuk kualitatif menjadi bentuk kuantiatif dapat dilakukan dengan metode : Skala Likert (skala yang memiliki 5 tingkatan), dan skala guttman (skala yang mempunyai 2 pilihan yang saling berlawanan; ya atau tidak).

3.       Skala Pengukuran
a.       Nominal; merupakan data dimana angka hanya merupakan lambang
Misal: variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan
b.       Ordinal, merupakan data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan.
Misal: variabel Tingkat Pendidikan :
1.      SD
2       SMP
3.      SMA/SMU
4.      Perguruan Tinggi
4.       Waktu Pengumpulan
a.       Data Cross-section (Acak); adalah data yang di ambil pada satu waktu tertentu. Contoh : Jumlah produksi
b.       Data Berkala; adalah data yang di ambil pada interval waktu tertentu. Contoh : Jumlah produksi perhari selama bulan Januari 2012





No comments: